Thursday, February 12

Pesta Demokrasi Sebentar Lagi

Sebentar lagi pemilihan umum akan berlangsung. Beranekaragam rakyat menanggapi pesta demokrasi tiap lima tahunan ini. Ada yang gembira, sedih, kuatir, harap-harap cemas, sampai yang menanggapi biasa-biasa saja. Kalau bagi mereka biasa-biasa saja, tapi bagi para politisi mungkin luar biasa.

Bagaimana tidak biasa. Di mana-mana, di mana anda melangkah pasti tercium bau "kampanye". Entah dari poster, spanduk, kalender, sticker, bendera, dan antribut-antribut lainnya, tersebar di mana-mana. Pundi-pundi uang pun menguap buat biaya itu semua. Belum lagi yang berani iklan jor-joran di televisi. Sudah pasti habis bermilyar-milyar bahkan konon dilaporkan bisa sampai mencapai triliunan.

Apa artinya? ongkos demokrasi ala bangsa ini memang mahal. Contohnya teranyar, pilkada jatim yang diulang dua kali sudah menelan lebih dari setengah triliun. Toh, masih ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam pesta demokrasi lokal tersebut.

Gesekan, senggolan, tebar pesona, perang kata-kata, perang prediksi, perang survei, sampai pada sindir menyindir melalui media, akhir-akhir ini yang selalu menjadi berita "hot". Ada isu calon presiden yang "asal bukan S". Lalu terjadi perang kata-kata antar parpol dan antar calon presiden. Dan tentu masih banyak lagi berita seputar pemilu yang menjadi "hot news".

Pertanyaannya, sudah puaskah kita dengan alam demokrasi kita seperti ini. Dengan demokrasi seperti ini, apa sudah menjamin para politisi yang akan naik nanti semuanya berintegritas dan kapable terhadap tugas-tugasnya. Wallahua'lam.

Semoga kultur politik yang ditengarai beberapa pihak masih berorientasi materi ini. Ketika terwujud pemerintahan nanti, tidak berbentuk "plutokrasi". Di mana yang materinya paling kuat, ia berkuasa. Janji jangan tinggal janji, lalu rakyat di tinggal bagai mimpi di siang hari.

Ciputat, 13 Februari 2009

No comments: