Wednesday, November 28

Buka Bersama dan Silaturrahim IKPM Semarang




Sudah lama tidak tahu bagaimana perkembangan keluarga Gontor di Semarang. Ikatan Keluarga Pondok Modern Cabang Semarang setahu saya dulu dipimpin oleh Bapak Uzair Cholil, apa sudah diganti atau belum, saya sendiri belum tahu. Menurut kabar, ketika Silatnas yang diadakan di Semarang ada pergantian pengurus IKPM, penggantinya, katanya Ust. Nurimawan. Beliau ini dulu pernah nyantri di Gontor tapi sambil mengajar ilmu-ilmu eksak seperti matematika, fisika, dan kimia. Jadi selain guru dia juga santri saat itu yang ingin belajar bahasa Arab dan ilmu-ilmu agama. Kemudian diambil menantu oleh kiai Pondok Walisongo Ngabar Ponorogo. Wah beruntung sekali ya.

Saat liburan menjelang lebaran, aku dapat sms dari Imam Aly untuk hadir buka bersama IKPM Semarang di daerah Krapyak. Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah seorang alumni tua yang sekarang telah jadi guru besar di IAIN Walisongo Semarang. Rumahnya pun berada di kompleks dosen IAIN di daerah Krapyak. Wah lumayan juga berada di daerah atas, saya dapat melihat pemandangan kota Semarang dan laut yang menghampar luas hanya dari muka rumahnya.

Dalam pertemuan tersebut saya dan kami, yang mayoritas adalah generasi mudanya meski jaraknya ada beberapa tahun di atas dan di bawah saya, mendapat wejangan dan nasehat dari sesepuh kami. Nama tuan rumahnya sendiri saya lupa, sebab baru ketemu sekali. Alumni yang mengajar di IAIN yang saya ingat hanya pamannya Masbukhin, kabarnya dia mau dia sudah doktor dan mau promosi jadi promovendus, saya denger kayak gitu. Dulu saya sempat diuji untuk beasiswa ke Mesir sama beliau bareng masbukhin dalam satu ruangan, ketika pengumuman saya tidak lolos.

Banyak wajah dari para alumni yang baru saya lihat. Saya kaget saat ketemu Alwi Ihsan di sana. Dia kebetulan senior saya di gedung Madrasah, dia adalah staf ADM Gontor sedangkan saya jadi sekretaris pimpinan saat itu. Setahu saya dia adalah konsulat bojonegoro. Ternyata istrinya adalah pegawai bank Muamalat di Semarang. Jadi ya, ia ikut menemani istrinya. Saya disuruh mampir ke rumahnya. Letaknya di jalan Pandanaran.

Saat makan buka dia cerita bagaimana kronologi berjodoh istrinya. Cerita berawal saat bu Syukri meminta tolong Alwi untuk mengantar putrinya Pipit bersama kawan-kawannya dari Mantingan untuk ikut ujian seleksi beasiswa Mesir. Di situlah pucuk di awal ulam tiba. Ada salah satu kawannya pipit yang suka, tapi menurut pipiet yang ngenalin kawannya itu adalah adiknya Alwi sendiri Ghozi yang saat itu juga bareng ikut ujian seleksi di Surabaya. Namanya juga jodoh, adiknya yang suka, namun kakaknya yang dapat, heee…heee…


Pada acara tersebut saya juga ketemu alumni yang jauh di atas saya namanya Anis. Saya cukup gembira bisa kenal dia sebab ternyata dia adalah tetangga desa sendiri. Bagi saya cukup kesulitan untuk tahu siapa saja alumni senior yang dekat rumah. Ternyata dari keterangannya banyak yang datang dari sekitar Jeketro. Rumahnya Anis di Mlilir tepat di depan Masjid. Punya usaha sewa tenda dan sound system untuk acara-acara nikah ataupun yang lainnya. Setelah buka puasa, kami terus berpamitan untuk pulang kepada tuan rumah.

Luar biasa dapat berkumpul dan bersilaturrahim dengan ikhwan dan senior dari Gontor yang tinggal di Semarang. Satu yang belum terwujud dari cita-cita senior adalah ada suatu pondok alumni di daerah Semarang yang bisa dijadikan support untuk lebih menggairahkan lagi semua kegiatan dan jaringan IKPM yang ada di Semarang. Bravo IKPM Semarang. Semoga berhasil. Posted 27 Nov. 2007

No comments: