Tuesday, January 2

Panitia Launching & Hefner


Siang itu, Rabu 20/12/2006, aku diminta datang ke kantor CSRC – Center for the Study Religion and Culture – yang dulu namanya Pusat Bahasa dan Budaya di kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. Mereka adalah teman-temanku juga, dari direktur sampai stafnya adalah teman-teman sekerja dengan bu Diana, darinya aku kenal mereka dan akrab dengan mereka. Beberapa acara yang sering dilakukan oleh mereka, aku sering dilibatkan. Terutama untuk urusan pers. Sebab acara mereka adalah bantuan dari asing berkenaan dengan program sosial dan kemasyarakatan.
Pada akhir bulan ini mereka mau melaunching buku-buku karya ciptaan mereka. Buku-buku mengenai filantropi Islam yang bertemakan “Mewujudkan Keadilan Sosial Melalui Filantropi Islam” hasil riset mereka selama ini di beberapa daerah di Indonesia. Filantropi istilah barat yang dipopulerkan untuk program-program sosial membantu orang-orang lemah. Filantropi Islam berarti kegiatan atau aktivitas untuk tujuan keadilan dan sosial dalam agama Islam. Di Islam lebih dikenal dengan zakat, infaq, sedekah dan wakaf.
Rencana mereka akan melaunching tiga buah buku. Aku diminta membantu mereka dalam urusan pers. Acara akan diselenggarakan rabu minggu depan, 27/12/2006. Bertempat di Auditorium UIN Syarif Hidayatullah. Schedule acara akan dimulai siang hari pukul 14.00 WIB, sebab Azyumardi Azra (rektor yang sebentar lagi habis masa jabatannya), baru dapat hadir pukul 14.00 setelah sebelumnya ada acara di TMII.
Namun di luar dugaanku siang itu, aku ketemu dengan antropolog Amerika yang indonesianis. Kalau dulu tahun 1940 – 1960-an orang mengenal Geertz. Namun pada dekade 90-an, Robert M. Hefner, professor dari Universitas Boston ini lebih dikenal karena berbagai penelitiannya di Indonesia. Ia bersama Kareel Steenbrink, Antropolog Belanda, memberi kuliah umum di paska sarjana Universtas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Selasa 19/12/2006.
Ia waktu itu datang mampir ke kantor CSRC setelah berkunjung ke PPIM. Kedatangannya disambut oleh Direktur CSRC baru, Chaider S. Bamualim. Ketika baru datang itulah saya berkesempatan untuk berkenalan dengannya. Pakai baju batik dan berbicara dengan bahasa Indonesia dengan fasih. Setelah ia tahu kalau saya kuliah antropologi di UI, ia menanyaiku antropologi apa yang aku ambil, aku jelaskan kalau aku belum fokus pada bidang apa dari antropologi yang saya ambil. Lalu ia menanyakan kembali siapa saja yang kasih kuliah di kampus. Aku sampaikan beberapa nama dosen yang mengajarku. Seperti yang saya ketahui salah satu dosen saya Prof. Amri Marzali, pengajar Kebijakan Publik, dalam disertasinya menyebutkan Hefner sebagai pengujinya. Maka ketika saya sebut nama dia, Prof. Hefner katakan ia kenal baik, bahkan ia tak percaya kalau pak Amri masih mengajar dikiranya sudah pensiun. Aku beritahu kalau sekarang pak Amri malah maju sebagai kandidat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di UI. Sebelum pamit ia sempat titip salam ke pak Amri dan aku minta kartu namanya serta minta foto bersamanya.
Prof. Hefner sebagai seorang antropolog Indonesianis. Barangkali pengetahuan dan pemahamannya mengenai keragaman budaya dan tradisi di Indonesia lebih luas daripada kita-kita. Ini dapat dilihat dari karya-karya hasil penelitiannya yang sudah puluhan diterbitkan. Saya terakhir melihat bukunya “Islam Civil”untuk dijadikan referensi dalam menjawab ujian akhir mengenai antropologi sosial budaya. Isinya menerangkan budaya kontemporer Islam. Bagaimana komunitas beragama membentuk suatu kebudayaan tertentu dengan pengaruh dunia global dan kosmopolitan. Cukup masuk akal dan logis apa yang ia sampaikan dari pengujian hipotesis-hipotesis. Aljaddu bil jiddi wal khirmaanu bil kasali.



Gandul, 21 Desember 2006

No comments: