Monday, March 19

BUDAYA FUN BERGOSIP


Sungguh tidak etis membeberkan aib orang lain. Cukuplah seorang dengan kearifannya, melihat aibnya sendiri dan berusaha memperbaikinya. Ironisnya hal yang privat seperti ini sudah menjadi konsumsi publik. Menjadi suatu berita yang laku. Memperoleh rating pembaca, penyimak dan pendengar yang paling tinggi bersaing dengan berita kriminal dan politik. Simak saja aneka macam acara infotainment di televisi-televisi. Ada insert (info selebritis), kiss (kisah seputar selebritis), dan lain-lainnya.

Apa manfaatnya. Sebagai pendidikan atau pelajaran bagi lainnya. Menurut saya tujuan itu terlalu mengandai-andai. Telah banyak pelajaran moral dari orang tua, dari guru sekolah maupun dari guru agama kita. Tidak baik membeberkan aib orang lain atau mencari-cari kesalahan orang lain. Bukankah kita diminta untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak mendatangkan kebaikan buat diri kita.

Pesan religi ini harap dipertimbangkan : “Jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya”. Ini menandakan perbuatan ini banyak membuat korban yang dibicarakan sakit hati dan nelangsa. Bagaimana tidak, kekurangan, kelemahan, kejelekan dirinya diketahui oleh orang banyak. Sikapnya akan tidak normal lagi terhadap dirinya disebabkan isu tadi.

Kalau dipikir-pikir ini adalah perbuatan jahat dan mendatangkan dosa. Akan lebih baik ia bermuhasabah diri. Bukankah dia juga punya kelemahan, kekurangan, kejelekan, aib dan dosa. Setiap manusia dikaruniai kelebihan, di saat yang sama juga diberi kekurangan dan kelemahan. Disitulah letak ketidaksempurnaan manusia, walau Tuhan menciptakan manusia sebaik-baik ciptaannya. Tapi ia akan menjadi buruk bahkan lebih buruk lagi dari binatang jika ia tidak menggunakan berbagai karunia Ilahi yang tak ternilai harganya untuk selalu berbuat baik. Punya mata tapi tak melihat. Punya telinga tapi tak mendengar. Punya akal tapi tak berpikir. Subhanallah

Namun hukum karma akan berlaku di sini. Ingat pesan Tuhan bagi yang dapat menyembunyikan aib saudaranya niscaya aibnya sendiri akan disembunyikan. Dan barangsiapa yang seenaknya membuka aib orang lain, suatu saat nanti aibnya juga akan diketahui orang lain. Wallahu a’alam bisshawab.

Tulisan di bawah ini adalah tulisan Bapak Kyai saya, KH. Hasan Abdullah Sahal mengenai hal gosip dan perlu dibaca.

BAHAYA GOSIP

Firman Allah SWT.
“Dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan sebagian yang lain. Adakah seorang diantara kamu suka makan daging saudaranya yang mati? Maka tentunya kamu merasa jijik kapadanya”.

Nabi Muhammad Saw bersabda: “Diam itu bijaksana dan sedikit pelakunya”.
Ibnu Mas’ud berkata: “ Demi Alloh yang tiada tuhan selain Dia, tiada sesuatu yang lebih perlu ditahan dalam waktu lama daripada lidah.”


Beberapa kejelekan lidah:

Pertama: bicara yang tidak berfaedah.karena telah menyia-nyiakan waktu.
Rasululloh bersabda: Termasuk kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak perlu baginya.

Kedua: kelebihan bicara.
Rasululloh bersabda: beruntunglah orang yang menahan lidahnya dari bicara yang berlebihan dan membelanjakan kelebihan hartanya.

Ketiga: berbicara tentang kebatilan dan maksiat.
Alloh berfirman: Dan adalah kami membicarakan yang batil bersama orang-orang yang membicarakannya. (Al-Muddatsir:45)

Keempat: Perdebatan dalam menyebut hal-hal terlarang yang sudah ada atau merencanakan untuk melakukan perbuatan terlarang.
Nabi bersabda: Jangan mendebat saudaramu dan jangan bergurau dengannya serta jangan menjanjikan sesuatu, lalu engkau mengingkarinya.

Kelima: Permusuhan.
Dari Aisyah Rosulullah bersabda: Orang yang paling dibenci Alloh adalah yang paling keras permusuhannya.

Keenam: berlebih-lebihan dalam berbicara dengan memaksakan sajak dan membuat-buat.
Nabi bersabda: Aku dan orang-orang bertaqwa dari umatku bersih dari memaksakan diri. Dari Fatimah Rosululloh bersabda: Sejahat-jahat umatku ialah orang-orang yang diberi kenikmatan, memakan berbagai macam makanan dan memakai berbagai macam baju serta berlebih-lebihan di waktu berbicara.

Ketuju: memaki dan berkata keji.
Nabi Saw bersabda: Janganlah kamu berkata keji, karena Alloh tidak menyukai perbuatan dan perkataan keji.

Kedelapan: laknat terhadap hewan, benda mati dan manusia.
Nabi Saw bersabda: Orang mukmin itu tidak suka melaknat.

Kesembilan: nyanyian dan syair.
Nabi bersabda: penuhnya perut diantara kalian dengan nanah lebih baik baginya dari pada dipenuhi syair.

Kesepuluh: senda gurau.
Nabi Saw bersabda: Jangan mendebat saudaramu dan jangan bersenda gurau dengannya.

Kesebelas: mengejek dan mengolok-olok.
Alloh SWT berfirman: Janganlah suatu kaum mengejek kaum yang lain.

Keduabelas: menyebarkan rahasia.
Nabi Saw bersabda: pembicaraan diantara kamu adalah amanat.

Ketiga belas: Janji dusta.
Alloh SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu (Al-Maidah:1)

Keempat belas: dusta dalam perkataan dan sumpah.
Nabi saw bersabda: Sesungguhnya dusta adalah satu pintu dari pintu-pintu munafik.

Kelima belas: Ghibah (menggunjing orang)
Nabi saw bersabda: Janganlah kamu melakukan ghibah, karena ghibah itu lebih berat dari pada zina, sebab apabila orang berzina, lalu bertobat, maka Alloh menerima tobatnya, sedang pelaku ghibah tidak diampuni dosanya hingga dimaafkan oleh orang yang digunjingkannya.

Keenam belas: namimah (mengadu domba)
Dikatakan dalam sebuah hadist: Tidak masuk surga orang yang kerjanya mengadu domba.

Ketujuh belas: pembicaraan orang yang mempunyai dua muka (munafik), ikut sana ikut sini.
Dari Amar bin Yasir Nabi saw bersabda: Barang siapa mempunyai dua wajah di dunia, ia pun mempunyai dua lisan dari api di hari kiamat.

Menggunjing (ghosib)
Rosululloh saw bersabda dalam hal pergunjingan: Menggunjing adalah ketika kamu menyebut orang dengan kekurangan tubuh, keturunan, perbuatan, perkataan, agama, dan dunianya sampai kepada pakaiannya.
Sebuah riwayat menceritakan bahwa ada seorang wanita pendek datang pada Nabi saw, untuk memenuhi keperluannya. Setelah dia keluar berkatalah Aisyah “Alangkah pendeknya perempuan itu.” Lalu bersabdalah Nabi saw: “Engkau telah menggunjingnya hai Aisyah.” Kemudian Nabi saw melanjutkan sabdanya: “Takutlah kamu pada pergunjingan, karena di dalamnya terdapat tiga macam bencana, yaitu tidak dikabulkan do’a bagi orang yang melakukannya, tidak diterima kebajikannya, dan bertumpuklah kejahatan-kejahatan dalam dirinya.”
Dari Anas bin Malik ra. Dia berkata, Rosululloh bersabda: “Pada malam aku diisro’kan aku melewati beberapa kaum yang mencakar mukanya dengan kuku-kukunya sendiri dan makan bangkai. Aku bertanya.”siapa mereka itu hai Jibril?” Dia berkata,”Mereka itu adalah orang-orang yang suka makan daging manusia ketika diduna (menggunjing)”.
Hasan ra. Berkata: ”Demi Alloh, sesungguhnya pergunjingan lebih cepat merusak agama seseorang daripada penyakit yang merontokkan pada jasad manusia”.

Yang diperbolehkan dalam Ghibah
Seseorang dalam melakukannya harus mempunyai tujuan yang benar menurut syara’. Antara lain:
1. Mengeluhkan kedzoliman, seperti orang yang mengeluhkan kedzoliman seorang hakim.
2. Meminta tolong untuk merubah kemungkaran dan mengembalikan orang yang durhaka kepada kebaikan.
3. Meminta fatwa dengan mengatakan “Ayah atau saudaraku mendzalimiku dalam anu, maka bagaimana jalannya untuk melepaskan”. Sindiran dengan cara seperti ini lebih selamat.
4. Memperingatkan kaum muslimin terhadap kejahatan. Rasulullah Saw bersabda ,”Sebutlah keburukan-keburukan orang kafir untuk memperingatkan orang-orang terhadapnya.”
5. Bilamana ia dikenal dengan nama seperti Al-A’raj (sipincang) atau Al-A’masyi (sirembes), maka perkataan itu tidak dilarang.
6. Berbuat kefasikan terang-terangan minum khamar.

Wallahu a’lam bisshawab

No comments: